Rabu, 22 April 2009

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR [7]

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Muqowim

A. Pengantar
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang keterampilan dasar mengajar membimbing diskusi kelompok kecil. Ada beberapa hal yang akan kita pelajari, yaitu mencakup pengertian, tujuan, komponen dan prinsip dalam membimbing diskusi kelompok kecil. Kita perlu menyadari dari awal bahwa mengelola diskusi tidak sekedar rutinitas Tanya jawab, namun bagaimana dapat menciptakan diskusi yang merangsang setiap orang agar mampu beraktualisasi diri.

B. Pengertian
Yang kita maksud dengan diskusi kelompok kecil adalah sutu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Dengan demikian, pengertian keterampilan dasar mengjar membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil secara efektif.

C. Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi
Tujuan dari keterampilan ini adalah sebagai berikut:
1. Setiap peserta didik dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka
2. Peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi
3. Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Dengan kegiatan diskusi setiap orang diharapkan mempunyai pendirian dan arah yang jelas tentang persoalan yang didiskusikan. Hal ini berguna ketika terjun di masyarakat, banyak persoalan yang harus segera ditangani dengan pemikiran yang rasional, runtut dan mudah dipahami dan diterima masyarakat

D. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi
Agar keterampilan ini dapat kita kuasai dengan baik, perhatikan komponen-komponen dalam keterampilan membimbing diskusi.
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi
a. Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi
b. Kemukakan masalah-masalah khusus
c. Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan
d. Rangkum hasil pembicaraan diskusi
2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat
a. Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas
b. Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut
c. Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat memperoleh informasi secara lebih jelas.
3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik
Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Dengan demikian, kita hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara antara lain sebagai berikut:
a. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
b. Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan usulan peserta didik
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik untuk berpikir
b. Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat
c. Memberikan waktu untuk berpikir
d. Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh perhatian
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
a. Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi dengan mengarah langsung secara bijaksana.
Mungkin kita sering menjumpai peserta didik yang sangat pasif, seakan-akan tidak mau terlibat dalam kegiatan diskusi. Jika demikian, kita perlu melibatkan mereka secara khusus. Sesekali kita berikan pertanyaan khusus untuk berpendapat. Atau dapat juga kita lakukan dengan membuat pertanyaan agar dijawab melalui tulisan. Jawaban dari peserta didik yang tidak aktif tersebut kita bacakan secara khusus di depan kelas lalu kita memberikan apresiasi. Kadang mereka tidak mau terlibat diskusi bukan berarti tidak peduli, namun boleh jadi karena demam panggung, demophobi, tidak terbiasa berbicara di depan public.
b. Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada setiap orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu
c. Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli pembicaraan
d. Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan
6. Menutup diskusi
a. Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi
b. Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi
c. Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai

E. Prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi
Agar kita terampil mengelola dan membimbing diskusi kecil, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”
Hal ini ditandai dengan adanya antusiasme berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan kesediaan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian, semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk dikenal dan dihargai, dapat merasa aman dan bebas mengemukakan pendapat.
2. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang
a. Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan setiap peserta didik
b. Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban tunggal
c. Perlu ada informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut agar para peserta didik memiliki persepsi yang sama
d. Kita harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator dan fasilitator sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi setiap orang.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu Soli, PAH, D.N., Joni, R (ed.), Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, Jakarta: Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1985.

Aref S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1986.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Melvin L. Silberman, Active Learning, terj. Muqowim dkk., Yogyakarta: Yappendis, 2005.

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989.

Suwarna dkk., Pengajaran Mikro, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar