Rabu, 22 April 2009

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR [10]

KETERAMPILAN MENGAJAR PERORANGAN DAN
KELOMPOK KECIL
Muqowim

A. Pengantar
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang keterampilan dasar mengajar perorangan dan kelompok kecil. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari, yaitu mencakup pengertian, tujuan, komponen dan prinsip dalam mengajar individual maupun kolektif. Adakalanya kelas yang kita ampu haya terdiri dari beberapa peserta didik, namun ada juga yang kita hadapi kelas besar. Untuk itu, kita harus siap mengajar berapa pun jumlah peserta didik di kelas.

B. Pengertian
Pada hakikatnya pengajaran perorangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terjadinya hubungan interpersonal antara pendidik dengan peserta didik, dan juga antar peserta didik.
2. Setiap orang belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing.
3. Peserta didik kita bantu sesuai dengan kebutuhannya.
4. Peserta didik kita libatkan dalam penentuan tujuan yang akan dicapai, cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi pelajaran dan alat yang akan digunakan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak setiap peserta didik yang belajar sendiri dapat dikatakan dalam pengajaran perorangan,. Seperti halnya pengajaran perorangan, pengajaran kelompok kecil juga memiliki ciri-ciri seperti yang ada pada pengajaran perorangan, tetapi memiliki perbedaan dengan pengajaran perorangan. Pelaksanaan hal-hal yang tersebut pada butir 1 sampai 4 di atas, pada pengajaran kelompok kecil disalurkan lewat kelompok.

C. Tujuan
Keterampian mengajar perorangan memiliki tujuan berikut ini:
1. Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada peserta didik.
2. Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada peserta didik
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif
4. Membentuk hubungan yang lebih akrab antara pendidik dan peserta didik, maupun antar peserta didik.
Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil adalah:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok
2. Memberi kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih memecahkan masalah dan cara hidup secara rasional dan demokratis
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong.

D. Komponen
Beberapa komponen yang perlu kita perhatikan dalam keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Hal ini berhubungan dengan pengembangan program/kurikulum. Kita harus terampil membuat perencanaan yang sesuai dengan program dan kebutuhan peserta didik, serta mampu melaksanakan rencana tersebut. Dengan demikian, kita dituntut mampu dan terampil mendiagnosis kemampuan akademik setiap peserta didik, gaya belajar, kecenderungan minat dan tingkat disiplin mereka. Berdasarkan analisis tersebut, kita diharapkan mampu menetapkan kondisi dan tuntutan belajar yang memungkinkan peserta didik memikul tanggung jawab sendiri dalam belajar.
2. Keterampilan mengorganisasi
Selama kegiatan pembelajaran perorangan/kelompok kecil berlangsung, kita berperan sebagai organisator. Kita bertugas mengatur dan memonitor kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
3. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Salah satu ciri dalam pengajaran perorangan/kelompok kecil ialah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab antara pendidik dengan peserta didik, dan antar peserta didik. Hal ini akan terjadi apabila kita selaku pendidik dapat menciptakan suasana yang terbuka, sehingga benar-benar merasa bebas dan leluasa untuk mengemukakan pendapatnya. Di samping itu, peserta didik memiliki keyakinan bahwa kita akan selalu siap mendengarkan dan memperhatikan pendapatnya dan bersedia membantu apabila diperlukan.
4. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
Mengajar perorangan/ kelompok kecil berarti memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri. Agar peserta didik benar-benar dapat belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, kita harus terampil dalam membantu peserta didik agar mudah belajar dan tidak mengalami patah semangat.

E. Prinsip Keterampilan Pengajaran Perorangan dan Kelompok Kecil
Prinsip-prinsip penggunaan keterampilan pengajaran perorangan adalah sebagai berikut
1. Pendidik perlu mengenal peserta didik secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat
2. Peserta didik bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai seperti: modul, paket belajar, atau dengan bahan yang telah disiapkan oleh pendidik sendiri
3. Tidak semua mata kuliah cocok disajikan secara perorangan
Sementara itu, prinsip-prinsip penggunaan keterampilan pengajaran kelompok kecil adalah sebagai berikut
1. Ciri-ciri kelompok
a. Memiliki keanggotaan yang jelas
b. Terdapat kesadaran kelompok
c. Memiliki tujuan bersama
d. Saling tergantung dalam memenuhi kebutuhan
e. Ada interaksi dan komunikasi antar anggota
f. Ada tinakan bersama
2. Kualitas kelompok diharapkan berperan secara positif
a. Terjadi hubungan yan gakrab di antara sesama anggota
b. Terjadi hubungan yang erat dan kompak di antara anggota kelompok
c. Para anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
d. Para anggota memiliki rasa kebersamaan yang kuat
3. Pedoman pelaksanaan
a. Pembentukan kelompok
1) Sebaiknya jumlah anggota kelompok antara 5-7 orang, dengan pertimbangan bahwa semakin banyak angota, maka semakin berkurang efetivitas dan aktivitas belajar setiap anggota
2) Pembentukan kelompok berdasarkan minat, pengalaman dan prestasi belajar
3) Perencanaan tugas kelompok
4) Persiapan dan perencanaan
Kita perlu menyiapkan dan merencanakan pengaturan tempat, ruangan, alat dan sumber belajar yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara efektif bagi setiap kelompok
4. Pelaksanaan
a. Pelajaran diawali dengan pertemuan klasikal, untuk memberikan informasi umum kepada semua peserta didik.
b. Pendidik meminta setiap kelompok untuk melaksanakan tugas di tempat yang tersedia
c. Pendidik melakukan supervisi dan mengikuti perkembangan proses pembelajaran dalam kelompok


DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu Soli, PAH, D.N., Joni, R (ed.), Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, Jakarta: Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1985.

Aref S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1986.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Melvin L. Silberman, Active Learning, terj. Muqowim dkk., Yogyakarta: Yappendis, 2005.

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989.

Suwarna dkk., Pengajaran Mikro, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar